Windows 8 : Fast Startup (Hybrid Shutdown)

Postingan kali ini mungkin bisa dikatakan 'sudah basi' atau bisa dikatakan sangat terlambat. Ya, seperti yang kita ketahui sudah sejak tahun 2012 Windows 8 rilis untuk publik. Menurut pengamatan, masih banyak orang yang belum tau mengenai fitur 'Fast Startup' pada windows ini (padahal saat artikel ini ditulis windows 10 sudah hampir rilis publik). Jika diamat-amati banyak yang merasa tidak sadar atau tidak mau tau tentang boot times pada Windows 8 ini benar-benar signifikan menghebat waktu dibanding windows pendahulunya.

Untuk 'pemanasan' , gambar perbandingan berikut dapat membantu mempermudah melihat sekilas perbandingan kecepatan boot Windows 8 dengan Windows 7 :

(sumber : blog.msdn.com )

Jika kita merasakan, terutama bagi yang sangat padat waktu maka hal ini merupakan lompatan jauh dan memang 'sudah saatnya' menghidupkan perangkat windows bagaikan menghidupkan TV. Semua ini berkat fitur yang 'sedikit' meniru konsep hibernate yang selanjutnya disebut Fast Boot (sering disebut juga hybrid startup/ shutdown)

Fast Boot - Minimalisir 'beban' startup Windows


Gambar diatas sudah cukup untuk mendefinisikan cara kerja dari Fast Boot. Dilihat digambar sesi System initialization digantikan dengan konsep hibernate yang lebih simpel. Pada sesi System initial terdiri dari registry, setting, file system inti yang harus diload dan diproses setiap kali startup windows. Dengan menerapkan konsep yang hampir menyerupai hibernate, maka sesi itu dibuat lebih simpel dengan menyimpanya dalam bentuk file hiberfil.sys yang jauh lebih ringan daripada yang digunakan hibernate sesungguhnya. Intinya windows tidak perlu melakukan system initialization lagi atau dalam kata lain me-load sistem inti dilewati.

Kinerja hanya terbebani load driver dan User Session init (sesi login windows dan load program). Tanpa menyimpan user session juga menghemat ruang untuk hiberfile yang aslinya pada fungsi hibernate dikalkulasi hingga menyentuh size gigabyte.

Terlebih lagi dalam windows 8, konsep ini (termasuk hibernate) sepenuhnya didukung pemrosesan secara multi yang artinya memanfaatkan sepenuhnya kemampuan CPU. Menurut teknis Fast Startup memangkas durasi hingga 30% - 70%. Bisa juga dikatakan sebelas-dua belas antara hibernate dengan fast startup.

Restart - Apakah fast startup berlaku ?

Untuk restart maka fast startup tidak berlaku, karena restart berarti me-unload semua setting, kernel, system init dan registry lalu melakukan load dan proses ulang. Restart juga dibutuhkan sewaktu ada program yang membutuhkan restart sistem untuk beroperasi secara sempurna atau instalasi driver baru tertentu. Restart diperlukan pula, bilamana windows sudah terasa 'berat' karena setting dan cache sistem tidak ter-unload secara sempurna, dengan me-restart maka dapat memulihkan kinerja sistem.

Perbedaan shutdown biasa dan hybrid shutdown (fast startup)

Shutdown terdahulu

  1. Klik shutdown.
  2. Windows memberitahukan kepada aplikasi, memberi kesempatan program untuk menyimpan data dan setting. Program juga diberi tambahan sedikit waktu untuk menyelesaikan penyimpanan.
  3. Windows menutup user session untuk tiap user login.
  4. Windows memberitahukan ke perangkat keras. memberi tanda shut down.
  5. Windows menghakiri sesi sistem perangkat keras.
  6. Windows memastikan data yang pending pada saat penyimpanan ke drive bahwa sudah tersimpan sepenuhnya.
  7. Windows mengirim sinyal melalui antarmuka ACPI untuk mematikan power.

Hybrid Shutdown (fast startup)

  1. Klik Shutdown
  2. Windows memberitahukan kepada aplikasi, memberi kesempatan program untuk menyimpan data dan setting. Program juga diberi tambahan sedikit waktu untuk menyelesaikan penyimpanan.
  3. Windows menghakhiri user session (setiap user yang login)
  4. Hibernate windows session
Perbedaanya seperti yang diketahui sebelumnya, antar hibernate dengan fast startup adalah pada user sessionya saja.
Selanjutnya
« Pos Selanjutnya
Sebelumnya
Pos Sebelumnya »