Bolehkan adaptor dipasang terus ketika battery laptop penuh ?


Mobilitas kian hari makin meningkat bukan ?
Daya battery ditiap gadget pun ditingkatkan oleh vendor pemasok perangkat keras tersebut. Yang jadi pertanyaan sangat merepotkan bila laptop battery laptop tidak dalam kondisi penuh (ya, karena masih percaya batere full charge harus dihentikan). Jelas hal ini sangat membuat rutinitas yang membutuhkan daya laptop maksimal saat berpergian menjadi terhambat.

Kenapa battery harus dicabut atau adaptor dicabut ketika battery penuh ?
Jelas ini karena faktor perkembangan teknologi yang belum termutakhirkan dan tentunya terjadi pada laptop keluaran dibawah tahun 'tidak diketahui'-2006 (bila tidak salah) dan umumnya battery hanya dapat bertahan 300x siklus re-charge. Pemutusan arus listrik ke battery harus dilakukan karena battery Li-Ion sangat tidak mentoleransi terhadap 'overcharge' jika hal seperti ini tidak diantisipasi akibatnya terjadi kebocoran battery (perenggangan ion-ion bahasa simple-nya). Apakah dengan cara tersebut battery tetap aman ?? Tentu saja tidak !! teknologi terdahulu hanya menggunakan controller sederhana. Ingat battery rentan terhadap suhu terlalu tinggi maupun rendah dan daya battery penuh yang tidak digunakan juga berbahaya. Jadi sangat sulit untuk membuat kondisi battery terjaga pada saat itu.

Ada Solusi ?

Tepatnya merawat-nya. Cara yang terampuh ya pengguna harus bisa memahami kondisi battery-nya. Disaat panas dia harus mencabut adaptor (saat dicharge) atau mengurangi beban pekerjaan saat digunakan dengan battery dan tentunya suhu sekitar lah yang besar pengaruhnya. 
Lalu kestabilan listrik, jarang sekali orang yang memperhatikan hal kecil ini, karena mengingat tidak ada listrik yang stabil tepat seperti yang dituliskan standar pabrik laptop (keluaran baru sudah ditingkatkan keamanan terhadap lonjakan voltase yang tidak stabil). Solusinya gunakan stabilizer atau UPS secara tidak sadar listrik yang stabil membuat suhu battery juga stabil (meskipun beda suhu tipis).


Teknologi termutakhirkan !
Inilah masa depan dan tentunya masih terus berkembang, Pada laptop keluaran sekarang battery sudah dilengkapi kontroller yang lebih cerdas. Sebut saja 'Trickle charge' dan 'Battery tender' yang sudah umum digunakan.
Cara kerjanya bagaimana ? Intinya keduanya mengamankan battery dari over-charging.
Tidak ketinggalan juga sebelum trickle dan tender sudah ada controller battery terhadap suhu berlebih. Semacam termometer digital yang mendeksi suhu battery dan mengendalikan suplai charging tergantung suhu (semakin rendah suhu semakin cepat re-charge battery begitu sebaliknya).
Dan tentunya masih banyak controller lainya yang dikembangan dari tahun ke tahun.

Apakah benar-benar aman ?
Ya, jelas lebih aman jika pengguna ingin menggunakan laptop sambil dicharge terus menerus. Tapi tidak selamanya aman karena battery penuh terlalu lama juga memperburuk keadaan (sifat Li-Ion). Apakah sudah terbukti ? OK saya beri sedikit bukti.

Kita lanjut ke tes, test pertama coba saat battery dalam keadaan charge (kira kira sesudah 15 menit) anda sentuh battery dan adaptor-nya. Apakah panas ? relatif iya jika suhu ruangan tanpa ac. Bedakan saat battery keadaan penuh dan adaptor tetap digunakan (sesudah kurang lebih 45menit charge penuh) coba anda sentuh lagi bagian yang tadi. Apakah panas, pada battery hampir sama sekali tidak terasa panas tapi pada adaptor agak hangat.

Membuktikan bahkan arus listrik langsung (PLN) lah yang digunakan dan listrik tidak mengisi daya battery.

Tapi jangan lupa tak ada listrik yang stabil yang langsung dari arus pusat (PLN) untuk lebih aman dan awet battery-nya jika anda punya uang lebih belikan lah stabilizer atau sebagainya bisa jadi UPS (pastikan beli yang berkualitas). Tentu juga tidak terdesak sebisa mungkin charge dengan stabilizer, untuk menghindari battery kepanasan karena voltase tidak stabil dan mengakibatkan panas berlebih, tetapi kabar baiknya adaptor laptop sudah sangat aman yang artinya stabilizer ataupun UPS tidak diperlukan.

*TIDAK SEMUA LAPTOP SEPERTI YANG SAYA KATAKAN DIATAS, jadi test dan bertanya kepada ahli diforum forum (utamakan forum laptop-hardware luar). Tapi hampir dapat dipastikan semua laptop terbaru sudah tidak perlu dikuatirkan masalah battery, dan siklus re-charge sudah dapat mencapai hingga 500x charge.
**Beberapa penjelasan diatas dibuat tidak dengan kata kata teknis karena untuk mempermudah pembaca.
Pastinya juga pembaca akan bingung :D Bagaimana dengan hp dan gadget lain ? Trickle charge juga diterapkan kok.

Faktanya masalah baterai bocor sudah sangat klasik jadi sudah harusnya dilupakan. Hal tersebut hanya dialami perangkat pada tahun 2000an, kira kira diwaktu jaman pentium 4 berjaya.
Selanjutnya
« Pos Selanjutnya
Sebelumnya
Pos Sebelumnya »

3 komentar

Klik Disini Untuk komentar
Unknown
admin
Sunday, November 24, 2013 2:48:00 PM ×

bagaimana dengan batere hp?

Reply
avatar
Sunday, December 10, 2017 8:20:00 PM ×

benar.anda benar sekali.untuk laptop model baru,type batre li-ion justru harus tetap charge krn sudah ada fitur autocut off.pengalaman saya beli laptop baru dng batre tidak sampai setahun gara gara sering sampai lupa charge sehingga batre rusak,sya bawa ke dealer justru menganjurkan tetap dicharge tanpa kuatir rusak,krn sudah ada fitur pemotong arus,selain itu type batre li-ion jangan sampai kehabisan daya atau 0% habis karena sudah dipastikan cepat rusak.sekedae share
thank you gan.

Reply
avatar
Monday, December 11, 2017 1:59:00 PM ×

Thanks gan, sharing pengalaman yang berguna banget buat pengunjung blog disini :)

Keep update teknologi gan dan konfirmasi ulanng mitos mitos selalu ya :)

Reply
avatar